Ahlan berniat menjual rumahnya dengan harga murah. dalam transaksi jual beli rumahnya, ia mengecualikan sebuah paku yang ada di ruang makan. menurutnya, paku itu adalah kesayangannya dan dia harus dibebaskan untuk mengunjungi paku kesayangannya itu setiap saat. si pembeli menerima persyaratan yang diajukan oleh Ahlan.
Pada hari berikutnya setelah terjadi akad jual beli, pada saat orang itu sedang menikmati sarapan pagi, Ahlan datang kerumahnya yang telah dijualnya untuk melihat paku kesayangannya. melihat kehadiran Ahlan, si pemilik rumah mengajak Ahlan untuk ikut menikmati sajian yang dihidangkan. dengan senang hati Ahlan menerima ajakan tuan rumah.
Ketika saat makan siang datang, Ahlan kembali muncul dirumah itu dengan alasan hendak bercanda dengan pakunya. tuan rumah pun menawarinya untuk menikmati makan siang. dengan senang hati Ahlan menerima ajakan itu
Pada saat malam tiba, Ahlan lagi-lagi muncul dengan alasan apakah pakunya masih dalam keadaan baik atau tidak. pemilik rumah yang sedang bersantap makan malam, mengajaknya kembali menikmati makanan. Ahlan pun dengan senang hati menerima ajakan tersebut.
Saat kunjungan Ahlan ke rumah tersebut semakin sering, lama-lama si pemilik rumah merasa jengkel. tapi pemilik rumah tidak bisa berbuat apa-apa, karena sebelumnyadia telah menerima syarat yang diajukan oleh Ahlan. akhirnya karena tidak tahan dengan kedatangan Ahlan yang semakin tidak tau waktu, si pemilik rumah melepaskan kembali rumah itu tanpa meminta ganti apa-apa.
0 komentar:
Posting Komentar