Selasa, 14 Desember 2010

Ciptakan Kesempatan

Kenapa seseorang bisa menjadi bilyuner? bahkan jauh hari sebelum menjadi bilyuner, kekayaan yang mereka kumpulkan telah mencukupi untuk hidup mereka sampai anak cucu, atau bahan generasi selanjutnya

"Aku menciptakan kesempatan itu sendiri, bukan memilih kesempatan yang sudah disediakan"

Janganlah takut untuk mencoba sesuatu yang baru, yang bisa memberikan manfaat yang lebih.

Seperti halnya belalang yang baru keluar dari kotak, melompat-lompat kegirangan. Suatu hari dia melihat belalang yang lain yang sama dengan dia yang bisa melompat dan terbang lebih tinggi dari dia. Dengan heran dan kagum dia bertanya kepada belalang itu. Tapi bukannya menjawab, belalang lain itu malah balik bertanya "Dimanakah kamu tinggal selama ini? Semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan". Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang telah membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.

Kadang kita cenderung mempercayai omongan orang tentang kemampuan diri kita, padahal benarkah kita selemah itu? Tahukah Anda bahwa gajah yang sangat kuat bisa diikat hanya dengan tali yang terikat pada pancang kecil? Gajah akan sudah merasa dirinya tidak bisa bebas jika ada 'sesuatu' yang mengikat kakinya, padahal 'sesuatu' itu bisa jadi hanya seutas tali kecil. Orang-orang yang memiliki daya juang tinggi akan mencari-cari kesempatan untuk bisa mendapatkan 'faedah' tersendiri lewat apapun yang ia alami; ia punya kemampuan untuk batu loncatan, bukan batu sandungan.

* Kesempatan itu waktu, karena ia hanya datang sekali
* Kesempatan itu peluang, karena Anda dapat mengambil atau mengabaikan
* Kesempatan itu keleluasaan karena membuka jalan-jalan baru

  • Perjalanan seribu batu bermula dari satu langkah kecil. (Lao Tze)
  • Jangan menunggu kesempatan yang luar biasa. Manfaatkan kesempatan yang biasa dan jadikan luar biasa. (Anonim)
  • Kejeniusan seseorang diciptakn dari 1 persen inspirasi dan 99 persen kemauan. (Thomas Edison)
  • Tak ada yang menarik jika anda tidak tertarik. (Helen MacInnes)
  • Orang yang tidak bisa memimpin dunia di dalam dirinya, akan menjadi budak bagi dunia di luar dirinya. (Henri Frederic Amiel)

Sabtu, 13 November 2010

Imajinasi Sebagai Kekuatan Tak Terhingga

Musim salju, 28 Februari 1881, Samuel Insull sampai di pelabuhan New York. Waktu itu Thomas Alfa Edison's sebagai pimpinan tenaga ahli membutuhkan seorang sekretaris pribadi. Sebelas tahun kemudian, Insull menjabat sebagai pengawas dan berhasil mendirikan General Electric (GE). Tidak lama kemudian ia diangkat sebagai pimpinan di Chicago Edison Comp. Hanya sedikit yang tau dimasanya elektrik berubah dengan sangat cepat. Dulu kota kota seperti Chicago menggunakan lusinan stasiun-stasiun kecil pembangkit listrik untuk mengalirkan listrik 'direct current (DC) electricity' ke sekitarnya yang berada pada radius pendek. Imajinasi Insull melayang tinggi seandainya dia dapat membantu daerah-daerah terpencil yang jaraknya jauh sekali. Dia ingin menciptakan suatu pusat tenaga listrik yang sangat besar dan efisien dibandingkan dengan yang dibuat oleh Edison sebagai penemu pertama. Insull yakin bahwa dia dapat membuat pusat tenaga listrik raksasa yang dapat mengirimkan listrik 'alternating current electicity (AC)' mencapai jarak jauh. Stasiun pembangkit tenaga listrik ini dapat dihubungkan dalam bentuk jaringan raksasa yang siap menyuplai rumah-rumah, kantor, dan industri-industri bahkan sampai lokasi terpencil sekalipun. Ternyata mimpi itu tercapai, begitu juga pada saat tenaga listrik tersedia dan siap untuk digunakan, kebutuhan akan peralatan listrik yang lebih efisien pun meningkat, kembali Insull sangat tepat dengan GE-nya. Tahun 1907, 40% peralatan listrik diproduksi oleh US. Tahun 1920 mencapai 70%, dan beberala kemudian mencapai 90%

***
  • Dunia nyata itu terbatas, tetapi dunia dalam imajinasi Anda tidak terbatas kecuali Anda yang menciptakan pembatas. (Jean Jacques Rousseau)
  • Jika Anda tidak bermimpi, bagaimana bisa mimpi Anda menjadi kenyataan? (Faye LaPointe)
  • Untuk meraih sesuatu yang besar kita tidak sekedar perlu melakukan, tetapi perlu bermimpi; kita tidak sekedar perlu rencana, tetapi perlu keyakinan. (Anatole France)
  • Belajarlah bagaimana menggunakan cara baru dalam melihat obyek, dan akan Anda dapatkan bahwa dunia ini tidak akan kehabisan sesuatu yang baru. ( Carlos Castaneda)
  • Tidak ada yang lebih hebat melebihi gagasan yang datang tepat pada waktunya. (Albert Hugo)
  • Sesuatu yang lebih kuat didunia ini adalah sebuah gagasan yang telah tiba waktunya untuk diwujudkan. (Victor Hugo)
  • Orang yang selalu memilih hidup dibawah target minimum, akan kehilangan peluang untuk berimajinasi. (Oscar Wilde)
  • Imajinasi lebih penting dari pengetahuan. Imajinasi tidak terbatas, sementara pengetahuan terbatas. (Albert Einstein)
  • Semua prestasi besar didunia ini dihasilkan dari mimpi sebagian kecil orang. (Martin Luther)
  • Gagasan tidak turun dari langit yang abstrak, tetapi muncul dari tanah dan pekerjaan. (Alain)
  • Jika kamu dapat memimpikannya kamu dapat melakukannya. (Walt Disney)
  • Pikiran ibaratnya parasut, tak akan bekerja bila tak terbuka. (NN)
  • Gagasan bukan sesuatu, tetapi gagasan adalah yang menciptakan sesuatu. (Napoleon Hill)

Jumat, 27 Agustus 2010

Suap Ala Ahlan

Di negeri Ahlan ada seorang hakim yang terkenal suka "makan" suap. Suatu ketika Ahlan melakukan transaksi jual-beli. Untuk menguatkan transaksinya, dia perlu pengukuhan dari sang hakim. Maka,untuk memperlancar urusannya, diapun membawa sekaleng besar madu murni untuk sang hakom. Melihat hadiah yang cukup mahal, Sang hakimm beranjak ke ruang tamu untuk menyambut Ahlan. Lalu, tanpa banyak bertanya,Sang hakim membubuhkan tanda tangannya pada surat jual-beli Ahlan.Ahlan lalu minta diri sambil memandang sang hakim dengan pandangan penuh makna.
Dua hari kemudian sang hakim menerima hadiah roti dari seseorang. Ketika menerima hadiah itu, Sang hakim segera teringat hadiah madu pemberian Ahlan. Segera dia membuka kaleng madu itu. Ternyata kaleng itu tidak berisi madu, tetapi tanah. Betapa marah sang hakim melihat hal itu.
Dia berkata kepada bawahannya, "Cepat pergi ke rumah Ahlan! Suruh dia segera datang segera!"
Bawahan itu segera berangkat menemui Ahlan. Ketika bertemu dengan Ahlan, bawahan itu berkata dengan penuh hormat, "Tuan Ahlan! Surat jual-beli tuan ada yang kurang pasal-pasalnya. Karenanya tuan dimohon datang menghadap hakim!"
Ahlan menjawab sambil tersenyum, "Surat jual-beliku tidak ada yang kurang. Kekurangannya justru pada pikiran sang hakim. Semoga Allah meluruskannya!"

Rabu, 30 Juni 2010

Imaji Rumah Sesak

Ahlan tinggal di sebuah kampungyang padat. Penduduk kampung itu anaknya banyak dan rumah mereka sempit sehingga mereka hidup berdesak-desakan.
Pada suatu hari salah seorang tetangganya datang kepada Ahlan dan berkata, "Ahlan, kau ini orang pandai. Saya mau minta tolong. Begini soalnya. Seperti kau ketahui, rumah kami sangat kecil, sedangkan saya hidup bersama istri, enam orang anak, bapak saya yang tua dan ibu istri saya. Tentu saja rumah menjadi penuh sesak. Dan kami sama sekali tidak pernah mengenyam kebahagiaan. Hidup kami ruwet setiap hari".
Ahlan bertanya, "Kamu punya kambing?"
"Tidak," jawab orang itu.
"Kalau begitu belilah seekor kambing," jawab Ahlan, "Dan peliharalah kambing itu di dalam rumahmu."
Seminggu kemudian orang itu datang lagi ke rumah Ahlan. Ahlan langsung bertanya, "Kamu sudah beli kambing?"
"Sudah" jawab orang itu.
"Kamu bahagia sekarang?"
"Lho, jelas tidak, rumah kami tambah sesak, dan lebih sesak dari sebelumnya dan kami semuanya tambah sengsara lagi."
"Nah, kalau begitu, belalah enam ekor ayam dan peliharalah ayam-ayam itu di dalam rumahmu juga."
Seminggu kemudian dia bertemu tetangga itu untuk ketiga kalinya, dan dia berkata, "Ahlan, keadaan rumah tangga kami makin kacau sekarang ini. Ada anak-anak, ada orang tua, ada kambing, ada ayam pula."
Ahlan tetap tersenyum, "Kalau begitu belilah seekor biri-biri dan peliharalah biri-birimu kedalam rumahmu."
Minggu berikutnya orang itu berkata, "Ahlan, mengerikan! Rumah kami benar-benar seperti neraka sekarang, kami sudah tidak tahan, binatang dan orang kacau balau di dalam rumah."
Ahlan tetap tersenyum, "Bagus," katanya. "Sekarang pulanglah dan juallah semua binatang peliharaanmu."
Minggu berikutnya orang itu datang lagi, katanya tegas, "Rumah kami bagaikan istana sekarang Ahlan. Kami semua berbahagia hidup didalamnya. Kau telah membantu kami sebaik-baiknya. Terima kasih, Ahlan."

Paku Ahlan

Ahlan berniat menjual rumahnya dengan harga murah. dalam transaksi jual beli rumahnya, ia mengecualikan sebuah paku yang ada di ruang makan. menurutnya, paku itu adalah kesayangannya dan dia harus dibebaskan untuk mengunjungi paku kesayangannya itu setiap saat. si pembeli menerima persyaratan yang diajukan oleh Ahlan.
Pada hari berikutnya setelah terjadi akad jual beli, pada saat orang itu sedang menikmati sarapan pagi, Ahlan datang kerumahnya yang telah dijualnya untuk melihat paku kesayangannya. melihat kehadiran Ahlan, si pemilik rumah mengajak Ahlan untuk ikut menikmati sajian yang dihidangkan. dengan senang hati Ahlan menerima ajakan tuan rumah.
Ketika saat makan siang datang, Ahlan kembali muncul dirumah itu dengan alasan hendak bercanda dengan pakunya. tuan rumah pun menawarinya untuk menikmati makan siang. dengan senang hati Ahlan menerima ajakan itu
Pada saat malam tiba, Ahlan lagi-lagi muncul dengan alasan apakah pakunya masih dalam keadaan baik atau tidak. pemilik rumah yang sedang bersantap makan malam, mengajaknya kembali menikmati makanan. Ahlan pun dengan senang hati menerima ajakan tersebut.
Saat kunjungan Ahlan ke rumah tersebut semakin sering, lama-lama si pemilik rumah merasa jengkel. tapi pemilik rumah tidak bisa berbuat apa-apa, karena sebelumnyadia telah menerima syarat yang diajukan oleh Ahlan. akhirnya karena tidak tahan dengan kedatangan Ahlan yang semakin tidak tau waktu, si pemilik rumah melepaskan kembali rumah itu tanpa meminta ganti apa-apa.

Kamis, 24 Juni 2010

Tebusan

Suatu kali Dani mendapatkan seekor kambing yang tersesat, entah milik siapa. Dia menangkap kambing itu dan dibawanya pulang. Sampai di rumah dia menyembelihnya.
Teman-temannya mendengar berita itu dan menganggap perbuatan Dani sebagai dosa.
"Dani, Apa jawabanmu nanti bila Allah bertanya menanyakan perbuatanmu itu dihari pengadilan?" tanya temannya.
"Akan kukatakan bahwa aku tak makan daging kambing," jawab Dani.
"Tetapi kamu memakan daging kambing itu, bukan? Bagaimana jika kambing yang kau makan itu hidup kembali dan menjadi saksi dari perbuatanmu?" tanya temannya lagi.
"Oh, itu malah bagus! Jika dia hidup kembali, pasti aku akan mengembalikannya kepada pemiliknya dan selesailah perkara," jawab Dani.

Khutbah di Masjid

Oleh masyarakat, Ali diberi tugas untuk menyampaikan khutbah di masjid setiap hari Jumat. Rupanya tugas itu terlalu berat baginya dan dia senantiasa mencari akal agar tidak usah berkuthbah setiap jumat.
Pada suatu Jumat dia mempunyai gagasan yang bagus. Ketika dia tampil di mimbar dan akan menyampaikan khutbahnya, dia berkata dengan keras, "Saudara-saudara, apakah kalian sudah tahu apa yang akan saya sampaikan dalam khutbah ini?"
Para jamaah tentu terkejut dan menjawab, "Belum, kami tidak tahu"
Dengan tenang Ali berkata, "Wah, kalau Saudara-saudara tidak tahu apa-apa tentang hal yang begini penting, saya kira akan buang-buang waktu saja bagi saya untuk berbicara tentang hal itu."
Setelah berkata demikian Ali turun dari mimbar dan tidak jadi memberikan khutbah.
Hari Jumat berikutnya dia tampil lagi si mimbar dan menyodorkan pertanyaan yang sama seperti pekan sebelumnya, "Apakah Saudara-saudara tahu hal apa yang akan bicarakan hari ini?"
Kali ini para jamaah berpikir dan mereka ingat apa yang terjadi seminggu sebelumnya, Serentak mereka menjawab "Kami sudah tahu"
Ali pun berkata kepada mereka, "Kalau begitu saya kira tak ada gunanya membicarakan hal yang telah kita ketahui bersama."
Dan seperti sebelumnya, dia turun tanpa memberikan khutbah. Pada hari jumat ketiga, Ali kembali lagi di mimbar dengan pertanyaan yang sama, "Apakah Saudara-saudara, tahu apa yang akan saya sampaikan?"
Kali ini para jamaah agak bingung. Ada yang menjawab "Ya" dan ada yang menjawab "Tidak".
"Baiklah," kata Ali, "Karena ada sebagian yang tahu dan sebagian tidak tahu. Saya minta kepada Saudara-saudara yang tidak tahu apa yang akan saya sampaikan untuk bertanya kepada yang sudah tahu."
Setelah itu dia pun turun dari mimbar tanpa memberi khutbah sama sekali.

Selasa, 22 Juni 2010

Pertama

Pertama kali bikin entri nih reader
kalo ada yang salah2 maaf yaa

Cerita" ini aku ambil dari koleksi bukuku, inspirasi dan internet (mungkin)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons